Senin, 14 Desember 2015

Pekerja Patung Hidup Kotu


Narasumber : Pak Surya pekerja patung hidup di kota tua



Kota Tua tempat wisata bersejarah yang berada di DKI Jakarta tempatnya berada di tengah kota jakarta, banyak hal yang menarik di sana contohnya pekerja yang menjadi patung hidup di Kota Tua.

Pekerja patung hidup salah satunya adalah Pak Surya, yang sudah bekerja 1 tahun 2 bulan lamanya sebagai patung hidup untuk menafkahi keluarganya. Pak Surya dengan umur 43 tahun, dengan pemikirannya yang kreatif bermodalkan cat dan replika peralatan perang yang dia dapat dari temannya serta pakaian yang menurutnya terlihat seperti pakaian pejuang, pak surya merubah dirinya menjadi seperti patung dan melakukan atraksinya di kawasan Museum Fatahillah.

untuk berfoto dengan Patung Hidup ini kalau pengunjung ikhlas memberi, ya silahkan memberi. Kalaupun tidak, si patung tidak akan protes. Ia tetap tegap berdiri di samping meriam depan gedung Fatahillah, tak peduli hujan atau panas. Jarak satu meter di tempat dia berdiri, ada keranjang kecil warna putih, berisi uang lembaran dan receh. Rupanya, keranjang itu tempat pengunjung membuang uang, setelah puas berfoto.

Banyak berbagai Patung Hidup yang berada di Kota Tua DKI Jakarta, seperti None Belanda, dan pejuang - pejuang pahlawan zaman dulu. Pak Surya datang ke Kota Tua mulai jam 9 atau jam 11 siang, hingga pukul 18:00 WIB. Menjadi pekerja Patung Hidup di Kota Tua, penghasilan tidak menentu setiap harinya karena penghasilannya tergantung pengunjung yang memberikan sedikit uangnya untuk berfoto.




Minggu, 13 Desember 2015

Rumah Makan Bong Kopitown


Narasumber : Rumah Makan Bong Kopitown.
Lokasi : JL. Boulevard Diponegoro, Supermall Karawaci Lantai 3 No. 39A-40A, Kec. Tangerang, Banten 15142

Rumah makan Bong Kopitown adalah rumah makan yang bertemakan penjara, berlokasi di supermal karawaci, Lantai 3. harga - harganya pun terjangkau di kalangan mahasiswa, Menu - menu yang ada di Bong Kopitown yaitu sebagai berikut :












makanan yang ada di Bong Kopitown ini sangat enak dan harganyapun sesuai kantong mahasiswa, pelayan - pelayan yang ada di rumah makan ini berpakaian seperti seorang nara pidana. jika anda makan di tempat makan ini anda seperti benar - benar makan di penjara. rumah makan ini buka dari jam 09.00 - 22.00 WIB.

Rumah makan ini terinspirasi dari cerita Dua orang sahabat bernama Bong dan Kim harus berpisah karena Kim harus mendekam di penjara akibat kesalahan yang tidak dilakukannya. Sebagai sahabat yang setia, Bong memutuskan menemani Kim dengan menjadi koki di dapur penjara tersebut. Masakannya yang sangat enak, membuat 3 buronan yang paling dicari menyerahkan diri. Pemerintah pun akhirnya menutup penjara tersebut dan membuka restaurant bernama Bong Kopitown. Ketiga buronan itu adalah Lee, Ming dan Ken. Mereka adalah buronan yang paling dicari, Lee adalah seorang penjahat bertubuh mungil yang sangat licin & pandai meloloskan diri, pada akhirnya menyerahkan diri karena penasaran dengan makanan yang bernama Ote - Ote. Penjahat kedua adalah Ming yang terkenal dengan pandai menyamar dengan julukan 1000 wajah. Akhirnya menyerahkan diri demi ingin mencoba makanan bernama Choi Pan, sementara Ken adalah seorang penjahat bertubuh gendut yang sangat pandai bersilat lidah, namun sifat rakusnya membuat dirinya menyerahkan diri karena tergiur dengan makanan bernama Ham Pan.
Begitulah kurang lebih sebuah illustrasi menarik yang ditawarkan oleh Bong Kopitown, Bong Kopitown memang hadir di Indonesia sebagai salah satu rumah makan baru, mereka bukan hanya menyajikan sebuah konsep tempat makan yang kuat melainkan punya cerita juga dibalik konsepnya tempat makanannya yang sangat unik ala Penjara ini.

Bong Chandra adalah sutradara dibalik terciptanya sebuah resto ala penjara ini, restoran ini sudah banyak bercabang di indonesia seperti di yogyakarta, jakarta, dan tanggerang.


foto saya saat makan di Bong Kopitown





makanan yang saya makan di  Bong Kopitown yaitu Nasi Goreng Tom Yum yang berisikan seafood, kerupuk emping, dan dicampur dengan bahan dari rempah - rempah.




Sabtu, 12 Desember 2015

PUISI KEDUA

PAHLAWANKU
Cipt : Devina Annisa Fadillah


Ayah
Engkau adalah pahlawan dalam keluarga
Disetiap tetes keringatmu
Dipenuhi kasih sayang yang luar biasa


Ayah
Engkau menjagaku seperti layaknya seorang putri
Engkau turuti apa kemauanku
Di saat lelahmu kau memberikan senyuman yang penuh kasih sayang


Ayah
Aku bangga menjadi putri kecilmu
Aku takkan bisa menjadi apa - apa
tanpa engkau disisiku
tanpa engkau yang menemani hari-hariku



PUISI PERTAMA



Malaikat Tanpa Sayap

cipt : Devina Annisa Fadillah



Ibu

Kamu adalah malaikat tanpa sayap

Wanita baik berhati baja

Wanita yang hidupnya hanya untuk anak - anakmu


Ibu

9 bulan ku berada di rahimmu

Kau rawat aku dengan sepenuh hati

Saat ku keluar dari jasadmu kau berikan aku kecupan manismu


Ibu

Kamu adalah malaikatku

Entah bagaimana ku balas jasamu

Engkau mau berkorban nyawa untukku anakmu ini


Ibu

Kamu adalah malaikat tanpa sayapku

Seorang hawa yang tuhan kirim untuk menjagaku

Engkau tiada putih juga tiada sayap

Kebudayaan Suku Bima Nusa Tenggara Barat

BIODATA NARASUMBER


           

NAMA : M. IQBAL FAHRIYANSYAH

TTL : SERANG, 16 MARET 1997 

ASAL DAERAH : BIMA ( NUSA TENGGARA BARAT )

ALAMAT : KOMP. PURNA BAKTI NO.05 SERANG BANTEN

AGAMA : ISLAM

UMUR : 18 TAHUN









KEBUDAYAAN SUKU BIMA (NUSA TENGGARA BARAT)



·       BUDAYA KOTA BIMA

Di Nusa Tenggara Barat tepatnya di kota bima banyak beragam norma – norma, prinsip, upacara adat, ritual, pakaian adat dan berbagai macam makanan yang merupakan ciri khas Kota Bima.
Suku bima masih kental akan budaya tradisional, rumah – rumahnyapun masih menggunakan rumah panggung. wanita – wanita dan laki - laki lanjut usia biasanya mereka suka memakan sirih, selain menyehatkan dan membuat pencegahan gigi berlubang memakan sirih juga merupakan kebiasaan wanita – wanita dan laki – laki lanjut usia.

Adapun akan saya jelaskan kebudayaan kota bima atau suku bima antara lain :

1)    Norma – Norma suku bima

Pernikahan dalam tradisi di kota bima atau suku bima mempunyai aturan baku. Aturan itu sangat ketat sehingga apabila melakukan kesalahan bisa membuat rencana pernikahan batal. Apabila, calon mempelai laki – laki berpapasan dengan calon mertua maka calon mempelai laki – laki dianggap tidak sopan. Untuk itu, harus dihukum dengan menolaknya menjadi menantu.

Bagi masyarakat bima, tradisi aturan pernikahan merupakan penentuan hidup pada masa depan putra – putri mereka. Keluarga, sanak saudara, karib kerabat, dan warga terlibat dalam upacara ini. Karena itu, upacara ini merupakan “ Rawi Rasa” ( upacara yang harus melibatkan seluruh warga kampung ).
Rangkaian pernikahan adat masyarakat bima cukup panjang yang dimulai dari proses meminang atau yang dikenal dengan “ La lose ro la ludi” hingga upacara Tawari atau Pamaco. Rangkaian upacara adat ini mengandung makna yang mendalam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Seluruh rangkaian upacara itu, sesungguhnya sesuai dengan ajaran Agama Islam dan Norma – Norma yang berlaku di masyarakat.
                                        
2)    Prinsip Suku Bima

Karena banyaknya profesi sebagai nelayan dan petani maka suku bima mempunyai prinsip berladang dan bercocok tanam serta berburu.

3)    Upacara Adat Suku Bima

Kota Bima mempunyai letak yang strategis menjadikan daerah ini sebagai jalur perdagangan antar-daerah, bahkan menjadi transportasi perdagangan laut internasional. Mata pencaharian penduduknya cukup bervariasi seperti petani, pedagang, nelayan atau pegawai pemerintahan. Di daerah pesisir pantai, Apabila para nelayan menghasilkan hasil tangkapan ikan yang sangat banyak maka akan diadakan Pacu Kuda, 

4)    Ritual Suku Bima

Di kota bima / suku bima mempunyai kepercayaan Makakamba – Makakimbi, kepercayaan ini merupakan kepercayaan asli penduduk Dou Mbojo ( Orang Bima ). Sebagai media penghubung manusia dengan alam lain dalam kepercayaan ini, diangkatlah seorang pemimpin yang dikenal dengan nama Ncuhi Ro Naka. Mereka percaya bahwa ada kekuatan yang mengatur segala kehidupan di alam ini, yang kemudian mereka sebut sebagai “Marafu”. Sebagai penguasa alam, Marafu dipercaya menguasai dan menduduki semua tempat seperti gunung, pohon rindang, batu besar, mata air, tempat-tempat-tempat dan barang-barang yang dianggap gaib atau bahkan matahari. Karena itu, mereka sering meminta manfaat terhadap benda-benda atau tempat-tempat tersebut. Selain itu, mereka juga percaya bahwa arwah para leluhur yang telah meninggal terutama arwah orang-orang yang mereka hormati selama hidup seperti Ncuhi, masih memiliki peran dan menguasai kehidupan dan keseharian mereka. Mereka percaya, arwah-arwah tersebut tinggal bersama Marafu di tempat-tempat tertentu yang dianggap gaib.

Masyarakat asli juga memiliki tradisi melalui ritual untuk menghormati arwah leluhur, dengan mengadakan upacara pemujaan pada saat-saat tertentu. Upacara tersebut disertai persembahan sesajen dan korban hewan ternak yang dipimpin oleh Ncuhi. Tempat-tempat pemujaan tersebut biasa dikenal dengan nama “Parafu Ra Pamboro”.




5)    PAKAIAN ADAT KHAS SUKU BIMA

Pakaian adat khas suku bima terdiri dari 2 pakaian adat yang pertama pakaian adat khusus laki – laki, dan yang kedua pakaian adat khusus perempuan, seperti pada gambar di bawah ini :




Pakaian adat ini hanya ditutupi oleh sarung khas Bima yang dinamakan “ Tembe “ untuk laki – laki hanya dikenakan di bagian bawah dan untuk perempuan sarung dililitkan di atas kepala menyerupai jilbab dan dipakai juga sebagai bawahan.